Sabtu, 24 November 2012

Cintaku dan Takutku





Perjalanan yang berliku.
Menyulitkan langkah kaki.
Begitu banyak  onak dan duri.
Aku takut.
Dunia gelap menyapa.
Tanpa pegangan.
Jatuh kedasar jurang.
Pertahanan ini belum kokoh.
Aku ingin.
Dipangku kasih Mu.
Di peluk cinta Mu.
Dibelai rindu Mu.
Namun, apakah sampai?
Tinta itu terlalu pekat. 
Cahaya kalbu meremang.
Aku takut.
Dipalingkan wajah terindah.
Dilupakan sang semesta.
Jangan! jangan lakukan itu.
Kau untukku aku pada Mu.
Aku hanya sedang berenang.
Menggapai terang.
Tak ingin tenggelam.
Dalam nafas ada doa.
Aku berharap.
Tuhan dekatkan aku pada Mu.
Jangan pernah berhenti.
Mencintaiku.
Menyayangiku.
Mengasihiku.
Merindukanku.
Oh, Tuhanku.

Ruang Hati




Berdenting dikesunyian.
Melirihkan jiwa.
Di mabuk gelisah.
Ruangnya bersarang kerinduan.
Menepi.
Namun belum jua sampai
Getar itu.
Terkurung dalam rindu.
Mencoba melerainya.
Tak sanggup.
Risau  hadir mengiris rasa.
Tarikan nafas, kekosonga.
Kadang.
Siluet indah mencipta.
Hadir sedikit ketenangan.
Namun getar itu masih mengakar.
Melukis langit-langit hati.
Bercerita tentang melodinya.

Kamis, 22 November 2012

Sepenggal Kenangan Di Nurul Huda

Hari itu berlalu, sirna.
Jauh.....tertiup badai waktu.
Tersimpan dalam file kenangan.
Tak dapat teredit lagi.
Senandung hati berbisik dalam.
Hati yang tumbang mendendang.
Mendeskripsikan alur yang membias.
Mencoba merajut roman picisan.
Dan, kutemukan titik itu.
Indah nya... masa itu, tersulam.
Bahagia mendera, tercipta.
Suratan kisah yang teragendakan.
Latar itu seakan mendongeng.
Mendesain cerita.
Membingkai dihati pemerannya.
Dinding-dindingnya.
Taman bunga nya.
Mihrob cinta beserta pahatan.
Ukiran indah di langit-langit nya.
Adalah kesaksian.
Menggema dibangunan yang membisu.
Maka hati yang memutar alur.
Mengepakan memiori.
Dan aku terbang.......

Cinta Mu








Maknai cinta Mu.
Di hati, mengetuk jiwa ku.
Berlabuh damai Mu.
Di jiwa, merengkuh batin ku.
Menyelami rindu di hati ku,
Wujudkan janji.
Dalam doa.
Berenang di samudra cinta Mu.
Mengharap.
Pertemuan bahagia dengan Mu.
Dalam syurga Mu.

Rabu, 21 November 2012

Tentang Pelangi




Pelangi-pelangi, alangkah indahmu
Merah kuning hijau, di langit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan ?
Pelangi, pelangi
Ciptaan Tuhan.


Pencipta Lagu : AT Mahmud




Tentang masa kecilku, hobiku menyanyi, lagu anak-anak karya AT Mahmud yang paling aku suka adalah menyanyikan lagu pelangi, singkat nya, "ini lagu kesukaanku". untuk usia balita, menyanyikan lagu pelangi dengan berkhayal, mungkin ada nya, sudah menjadi hal yang tak aneh dikalangan anak-anak, bernyanyi sambil mengkhayal, tapi...kebiasaan ini terjadi padaku, cukup lama, dari mulai Tk, Sd, Mts, Aliyah, bahkan Kuliah, sampai saat inipun cukup sering aku lakukan, menyanyikan lagu pelangi sambil berkhayal tentang kisah yang aku buat sendiri di masa kecilku... 

Dalam khayalanku: TENTANG PELANGI. pelangi adalah selendangku yang berwarna-warni, cantik, lembut bagai sutra, harum semerbak wangi bunga-bunga dan berkilau indah, ia selalu aku simpan di dalam kerang bertabur mutiara, yang aku titipkan pada raja lautan, agar menyembunyikan nya di dalam perut batu karang, karena hawatir ratu petir mencurinya, hanya akan aku ambil dan membuka kerangnya disaat hujan terhenti, suara gemuruh tak lagi terdengar, ratu petir dimarahin Tuhan disuruh cepat pulang, karena ketahuan mengganggu aku sang pemilik selendang cantik berkilau indah, kemudian setelah suasana menjadi aman, mulailah aku kibarkan selendang pelangiku di langit yang biru, ketika sang surya sinarnya semakin terang, maka selendang itu kuambil untuk kembali di simpan di dalam kerang mutiara, dan di titipkan lagi pada raja lautan yang sungguh baik sekali, bersedia menolongku.

demikian sekilas cerita di masa kecilku, tentang khayalan yang tak pernah berganti, karena ketika bernyanyi lagu pelangi, didalam otakku sudah tersetting khayalan ini, namun kini, saat kembali menyanyikan lagu pelangi, aku menarik kesimpulan, bukan khayalan fiksi itu, tapi PELANGI... adalah: "SELENDANG KEHIDUPAN" maha karya ciptaan sang semesta Dialah Tuhanku, ALLAH.