Selasa, 29 Januari 2013

Aku Malu


 














Tangis.
Langit.
Hujan.
Jiwa terpasung sepi.
Terkabuti lara hati.
Tertunduki salah diri.
Dan aku. malu.
Duka.
Hati.
Sedih.
Temani aku cinta.
Meratapi hitam diri.
Tersujudku diperaduan.
Dan aku. Malu.

Minggu, 09 Desember 2012

Hari Terindah








Hari-Nya yang penuh berkah, tercatat kisah yang terbuku diagenda sang Esa, tentang jalinan cinta yang terpancar begitu indah dari ikatan janji dua sejoli, merangkai kasih sayang, menjemput sakinah bersama, merajut tangga firdaus, meraih cinta-Nya yang hakiki, hari ini indah tercipta, anginpun berhembus lembut seakan menyapa diorama kebahagiaan, mentari tersenyum biaskan cahaya hangatkan sepasang hati, bunga-bunga membuka kuncup nya, menebar parfum asmara, kupu-kupu riang gembira menjadi penari latar singgasana, dedaunan melambai-lambai kipaskan kesejukan, pepohonan berdiri gagah perkasa sebagai prajurit penjaga istana, kicauan burung-burung adalah musik alam, melengkapi kecantikan semesta, semua menyaksi miniatur surga yang terlukis di atas kanvas kehidupan sang putri dan pangeran, diiringi tulusnya doa teruntuk kau kawan tersayang, semoga terbina keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, selalu bersama selama-lamanya, melewati warna warni pelangi hidup ini, meski dilintasi warna hitam dan putih, bahkan abu-abu, itu semua hanya pelengkap dari indah nya pelangi, tersenyumlah bersama-sama, menangislah bersama-sama, melalui jalanan suka duka, hingga hanya maut yang memisahkan. Aamiin Ya Rabb...
Kawan...hanya untaian puri puisi ini yang dapat kucipta, sebagai perwakilan ketidak hadiranku dalam undangan pesta bahagiamu, satu kata yang teramat ingin kusampaikan maafkan aku.

Sabtu, 24 November 2012

Cintaku dan Takutku





Perjalanan yang berliku.
Menyulitkan langkah kaki.
Begitu banyak  onak dan duri.
Aku takut.
Dunia gelap menyapa.
Tanpa pegangan.
Jatuh kedasar jurang.
Pertahanan ini belum kokoh.
Aku ingin.
Dipangku kasih Mu.
Di peluk cinta Mu.
Dibelai rindu Mu.
Namun, apakah sampai?
Tinta itu terlalu pekat. 
Cahaya kalbu meremang.
Aku takut.
Dipalingkan wajah terindah.
Dilupakan sang semesta.
Jangan! jangan lakukan itu.
Kau untukku aku pada Mu.
Aku hanya sedang berenang.
Menggapai terang.
Tak ingin tenggelam.
Dalam nafas ada doa.
Aku berharap.
Tuhan dekatkan aku pada Mu.
Jangan pernah berhenti.
Mencintaiku.
Menyayangiku.
Mengasihiku.
Merindukanku.
Oh, Tuhanku.

Ruang Hati




Berdenting dikesunyian.
Melirihkan jiwa.
Di mabuk gelisah.
Ruangnya bersarang kerinduan.
Menepi.
Namun belum jua sampai
Getar itu.
Terkurung dalam rindu.
Mencoba melerainya.
Tak sanggup.
Risau  hadir mengiris rasa.
Tarikan nafas, kekosonga.
Kadang.
Siluet indah mencipta.
Hadir sedikit ketenangan.
Namun getar itu masih mengakar.
Melukis langit-langit hati.
Bercerita tentang melodinya.